
Perusahaan nirlaba non-pemerintah Green Building Council Indonesia (GBCI) mengutarakan bahwa pada tahun 2020 mendatang, Indonesia diprediksi akan mengalami kekeringan. Untuk itu, Naning Adiwoso, Ketua GBCI menghimbau agar masyarakat memerhatikan efisiensi air.
Setidaknya, menurut Naning, setiap warga dihimbau untuk menggunakan air maksimal 200 liter per hari untuk kelangsungan hidup di masa mendatang. Bahkan akan lebih baik lagi jika kurang dari angka tersebut.
"Sekarang 37 juta orang di Indonesia tidak memiliki akses air bersih. Memasuki tahun 2020, akan ada water war atau krisis kekeringan. Jika sudah begitu efeknya akan menjalar kemana-mana," ucap Naning kepada Rumahku.com di Sequis Center, Sudirman, Jakarta.
Ia melanjutkan, potensi ketersediaan air bersih Indonesia berkurang 15 hingga 35 persen per kapita tiap tahunnya. Akibatnya tak hanya kekeringan, tapi juga mempercepat efek El Nino, dan juga eksploitasi air tanah yang bisa menyebabkan longsor dan kebakaran hutan.
"Catatan sekarang, bumi hanya menyimpan 2 persen air bersih yang dibagi ke 6 miliar orang. Kedepannya, daur ulang air harus lebih diperhatikan, yakni bagaimana proses air kotor diubah menjadi air bersih," terang Naning.