Terkendala Lahan, Pembangunan MRT Jakarta Masih 25 Persen

  • 27 May 2015

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih menghadapi kendala pembebasan lahan untuk proyek pembangunan transportasi Mass Rapid Transit (MRT). Padahal awalnya, PT MRT Jakarta selaku pengembang menargetkan masalah pembebasan lahan sudah beres pada 2013 lalu.

Akibatnya, perkembangan pembangunan MRT menjadi lambat, tidak sesuai tenggat waktu. Hingga Maret 2015, proses pembangunan MRT baru mencapai 25 persen. Padahal, proses pengerjaannya sudah berjalan selama tiga tahun.

“Kalau masih perkiraan awal antara 20-25 persen. Secara semuanya, sampai dengan Maret," ujar Dono Boestami, Direktur Utama PT MRT Jakarta, seperti informasi yang diterima Rumahku.com

Meskipun demikian, Dono akan terus berupaya agar pembangunan MRT dapat selesai sebelum
Asian Games pada 2018 mendatang. Untuk itu, ia berharap Pemprov DKI dapat segera menyelesaikan masalah pembebasan lahan di beberapa tempat, seperti di kawasan TB. Simatupang, Fatmawati, Haji Nawi dan beberapa tempat lainnya. 

Sebagai informasi, rencananya akan dibangun 13 stasiun MRT, yakni 7 stasiun layang di jalur sepanjang 10 kilometer dan 6 stasiun bawah tanah sepanjang 6 kilometer. Proyek MRT ini diperkirakan akan menghabiskan dana mencapai Rp16 triliun.