Dana 'Tax Amnesty' Belum Ada yang Masuk ke Properti

  • 05 Oct 2016

Kebijakan tax amnesty (pengampunan pajak) digadang-gadang sebagai salah satu stimulus besar dalam mendongkrak sektor properti. Bukan tanpa alasan, menurut catatan, hingga kini deklarasi telah mencapai Rp4.000 triliun, sedangkan dana repatriasinya ada sekitar Rp160 triliun.

Meski begitu, konsultan properti Colliers International mengatakan bahwa dari sekian banyaknya dana yang masuk, belum ada yang menyasar properti. Padahal, dana tersebut bisa langsung untuk membeli properti.

"Tax amnesty belum memberi dampak langsung ke sektor properti. Kebanyakan dari mereka masih mencari deal yang baik terkait harga, misalnya lewat diskon," ucap Ferry Salanto, Associate Director Colliers kepada Rumahku.com, Selasa (04/10).

Masih katanya, kebanyakan para pengaju tax amnsety adalah mereka yang sudah terbiasa berinvestasi properti di luar negeri. Jadi, kendati uang tersebut bisa langsung dialihkan ke properti, harus ada faktor lain yang menegaskan bahwa properti memang benar-benar menggiurkan untuk investasi.

"Bukannya tidak mau beli atau tidak bisa beli, tapi mereka masih menunggu kepastian, kapan demand-nya membaik. Tidak hanya itu, supply yang lebih banyak ketimbang demand membuat harga properti turun, termasuk properti sewa. Jika beli sekarang, mereka belum yakin akan mendapat yields antara 8 persen sampai 9 persen dalam beberapa tahun ke depan," tutur Ferry.

Dari situ, ia lalu mengaku bahwa 3 tahun ke depan, barulah ada kemungkinan investor akan mendapat untung dari tax amnesty. Itupun jika mulai sekarang para pengembang menghentikan seluruh pembangunan.

BACA JUGA : Lakukan 4 Hal Ini Ketika KPR Macet

Baik perkantoran atau residensial, keduanya sama di mana suplainya sudah terlalu banyak. Sehingga memengaruhi persentase pendapatan para investor. Tapi jika ditanya kapan tax amnesty memengaruhi sektor properti, mungkin hal itu akan terjadi di tahun 2017.

Alasannya jelas, karena mau tak mau mereka pasti menginvestasikan dananya, dan properti merupakan salah satu instrumen investasi yang sangat menjanjikan.

"Tahun 2017 tax amnesty mulai masuk, namun properti sendiri baru akan booming 3 tahun ke depan. Tapi apakah di semua sektor, itu yang kami belum ketahui," tutupnya.